Sahabat Jadi Cinta, Cinta Menjadi Musuh Part 13

 
Rikwan memandangi pria itu dengan tatapan yang tajam. Hatinya seakan bertanya-tanya tentang pria tersebut. Wajah pria itu seperti sudah tak asing lagi dimatanya. Tapi, siapa dia?? tubuhnya sangat tinggi dan kulitnya sangat putih.

Pria misterius itu tersenyum kepada Rikawan, seakan perasaan senang menghampirinya. Dia semakin mendekati pandangan Rikwan.

Ia pun mengulurkan tangannya lalu berkata, "Hai, kamu Rikwan kan?? perkanalkan saya Wildan, dan saya adalah teman semasa kamu duduk di bangku sekolah dasar dulu." Ucap Wildan memaparkannya kepada Rikwan.

"I.. iyah... iyah saya Rikwan. Hah?? Wildan?? Wildan mana ya?? perasaan dulu saya tidak punya teman bernama Wildan." Jawab Rikwan dengan penuh kebingungan.

"Masa kamu masih tidak mengingatku, aku temanmu waktu kamu duduk di kelas 4A wan. Dulu kita dekat sekali, malah sering berantem di kelas kamu ingat itu kan??"papar Wildan menjelaskan dan sedikit mengingatkan Rikwan.

"Wilda...emmm Wildan mana yah, jadi penasaran sendiri aku benar-benar lupa." Jawab Rikwan dengan singkat.

"Aku ini Wildan anak kelas 4A yang sering di panggil dengan sebutan kiwil, dulu tubuhku tidak setinggi ini malah jika di bandingkan denganmu kamulah yang menang dari segi tinggi badan hehe, yang kedua aku adalah temanmu yang seringkali menjaili mu mulai dari sepatumu ku gantung di atas lemari kelas, dan yang terakhir aku pernah berpanitan padamu bahwa pada saat itu, aku keluar dari SD tersebut dan mengikuti ayah ke negara singapore karena ayah ada tugas disana. Nah kalo dengan ciri-ciri ini apakah kamu tau??" papar Wildan  mencoba mengingatkan.

"Ohhh iya,, sekarang aku ingat. Kamu tuh Kiwil, sekarang kamu beda banget yah, aku saja sampai tak mengingatmu." Ucap Rikwan.

"Kamu ini bisa saja wan. Gimana sehat kan wan?? sudah lama kita tak jumpa." Jawab Wildan.

"Alhamdulillah baik Wil. Iya wil, kapan-kapan main kerumah ku dong sekalian kita reunian hehe." Ucap Rikwan.

"Iya wan nanti kalo ada waktu aku main kesana. Kalo begitu aku pamit duluan ya, maaf sudah mengganggu waktunya kalian berdua." Jawab Wildan.

"Iya dan tidak apa-apa. Hati-hati di jalan." Ucap Rikwan.

Setelah Wildan pergi mereka berdua pun bercakapan kembali. Tapi karena waktu sudah semakin sore mereka pun meninggalkan taman tersebut dan Rikwan pun mengantar Ambar pulang.


~Bersambung~

#one day one post, bayar cicilan postingan tanggal 31 Mei 2016





Komentar

  1. Yeeee....ketemu temen kecil.. asyik tuh...biasanya ngerjain e meski udah besar ..makin gokil.....persahabatan...i like that....
    Bagus nissa.... lanjutkan yach

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Karyawan Lama vs Karyawan Baru

Wanita Terhebat...