Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Ketika Allah Berkehendak Lain

Tidak terasa seminggu sudah kau menghilang dari hadapan kami. Rasanya memang masih belum percaya akan keaadaan ini. Baru saja beberapa minggu lalu tepatnya di hari senin, aku menulis sebuah blog yan isinya tentang sebuah perjuangan yang kau lakukan demi melawan penyakitmu itu.  Harapan kami akan kesembuhanmu itu sangat besar. Kami percaya, jika Allah pasti akan mengangkat penyankitmu dan dia bisa berkumpul bersama kami kembali disini, di kampus ini. Namun kenyataannya?? Allah berkehendak dan mempunyai jalan yang lain. Allah lebih menyayangimu di banding kami. Sehingga Allah mengajakmu lebih dulu untuk ikut bersamaNya .   Memang tak pernah terbayangkan sebelumnya kamu akan pergi secepat ini. Kini, kau tau kawan?? Sosok periang itu hilang untuk selamanya.  Semenjak kamu pergi, kelas menjadi sepi. Tak ada canda tawa lagi. Tak ada yang bisa menjaihili atau pun di jahili lagi. Sekarang Dunia kita kini sudah berbeda. Tapi kita bersyukur, Allah lebih menyayangimu kawan. Kini

Ketika Miningitis menggerogoti tubuhnya

Tepatnya beberapa hari yang lalu terdengar kabar tidak mengenakan dari rekan satu kampusku. Perkenalkan namanya triyadi, namun kami sering memanggilnya uge. Teman kami bilang, bahwa saat ini dia berada di dalam rumah sakit, dan ia di kabarkan terkena gejala miningitis. Mendengar kabar itu, perasaan kami seperti memberontak seakan semua itu bukanlah hal nyata dan hanya sebuah kabar angin saja. Bagaimana tidak?? tepatnya di hari senin yang lalu, kita masih bisa melihat kecerian yang hadir di dalam wajahnya itu, kami masih bisa melihat kekonyolan yang sering dia lontarkan jika sedang berkumpul di kantin kampus atau pun di dalam kelas. Dengan rasa penasaran, kami pun menghubungi keluarganya dengan harapan bahwa memang benar itu hanyalah kabar angin saja. Namun, setelah beberapa saat klarifikasi itu di dapatkan ternyata benar, bahwa dia sudah berada di dalam kamar sebuah rumah sakit dan saat itu, keadaanya koma. Setelah beberapa hari menunggu kabar berikutnya, akhirnya

Gadis Tunarungu Penderita Kanker

Oleh  Nisa Maisaroh.... Perkenalkan namaku Harapan. Aku adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang memiliki keterbatasan dalam hal mendengar. Sejak aku di lahirkan, Ibu tak pernah menyadari akan kekurangan itu.  Kenapa?? Karena kata ibu, sejak lahir aku terlahir dengan keadaan yang bisa di bilang normal (memiliki tangan dan kaki yang lengkap, telinga  dan jari-jari tangan yang utuh, dan berat badannya pun normal, tanpa kurang satu apapun). Namun, setelah aku berumur kurang lebih lima tahun, sedikit demi sedikit Ibu mulai menyimpan kecurigaan padaku. Sebab ibu merasa ada yang aneh dengan tingkah laku dan keadaanku.  Ia berpikir, aku tidak seperti kebanyakan anak pada umumnya. Dimana jika kita perhatikan, anak-anak seusianya terlihat lincah, dan bawel jika di ajak berbicara. Tapi aku?? dari dulu, setiap kali di ajak berbicara oleh siapa pun, aku tak pernah bisa merespon orang-orang sekitar. Hanya kedipan mata yang tajam dan sebuah rasa saja yang selalu aku tunjukan.