Ketika Allah Berkehendak Lain
Tidak terasa seminggu sudah kau menghilang dari hadapan kami. Rasanya memang masih belum percaya akan keaadaan ini.
Baru saja beberapa minggu lalu tepatnya di hari senin, aku menulis sebuah blog yan isinya tentang sebuah perjuangan yang kau lakukan demi melawan penyakitmu itu.
Harapan kami akan kesembuhanmu itu sangat besar. Kami percaya, jika Allah pasti akan mengangkat penyankitmu dan dia bisa berkumpul bersama kami kembali disini, di kampus ini.
Namun kenyataannya?? Allah berkehendak dan mempunyai jalan yang lain. Allah lebih menyayangimu di banding kami. Sehingga Allah mengajakmu lebih dulu untuk ikut bersamaNya .
Memang tak pernah terbayangkan sebelumnya kamu akan
pergi secepat ini. Kini, kau tau kawan?? Sosok periang itu hilang untuk selamanya.
Semenjak kamu pergi, kelas menjadi sepi. Tak ada canda tawa lagi. Tak ada yang bisa menjaihili atau pun di jahili lagi.
Semenjak kamu pergi, kelas menjadi sepi. Tak ada canda tawa lagi. Tak ada yang bisa menjaihili atau pun di jahili lagi.
Sekarang Dunia kita kini sudah
berbeda. Tapi kita bersyukur, Allah lebih menyayangimu kawan. Kini, kamu tak
akan pernah mengalami rasa sakit itu. Kamu sudah tak usah memikirkan lagi
segala keluh kesahmu.
Selamat jalan kawan, semoga
sakitmu menjadi penghapus dosa-dosamu. Semoga engkau tenang di pangkuan sang
illahi. Kami menyayangimu. Walaupun jasadmu sudah tiada, tetapi ragamu akan
tetap ada di hati kami selamanya.
Mas yang kapan ITU meninggal ya nisa
BalasHapusInna lillahi wa inna ilaihi roji'uun
BalasHapusAlunan nasyid hijjaz mengalun merdu
BalasHapus