goresan tangan sang pemula

"Alamakkk... siang bolong begini sedang ngapain kamu teh ceu Bedah? celingak celinguk kayak begitu. tanyaku sambil tertawa." "Halooo... ceu Bedah?. Dia tetap celingak celinguk dan tak menghiraukanku sama sekali. Hingga akhirnya, ku tepuklah bahunya." "Ayam.. ayam..ayam. Ceu Bedah pun Terkejut dan latah." "Ehh.. ada ceu Ocih, sudah lama apa belum ada disini, ceu Ocih teh? tanya ceu Bedah, (nyengir kuda)." "Haduh.. haduh... ai ceu Bedah Kamu teh kenapa?? dari tadi ditanya diam saja, malah sibuk sendiri kayak gitu." "Maaf ceu, saya teh tidak mendengar dan melihat kedatangan ceu Ocih hihihi." "Kamu kenapa ceu Bedah sibuk sendiri meuni gj gtu. gaya bahasanya mengikuti trend anak sekarang (gj) bhakkk." "Iya ceu, Saya  lagi bingung cari cincin yang hilang." "Cincin siapa memangnya ceu Bedah? tanyaku." "Ya punya Saya atuh ceu Ocih masa teh punya Kamu. Dengan gurauan dan sedikit menyindir.

   Malam itu, Ku terbangun dari indahnya mimpi. Entah mengapa tiba-tiba terasa kembali ada kebosanan yang datang menyelimuti."Ya, bosan..." kata yang selalu singgah di pikiranku, setiap kali terbangun. Ku beranjak dari tempat tidur, berjalan menuju toilet untuk mengambil air wudhu dan shalat. Lepas itu, ku duduk di meja makan sambil ditemani secangkir teh panas. Pikiran terasa tak karuan jika sudah datang rasa bosan ini. Dua tahun sudah bekerja di perusahaan orang, dengan harapan karier yang tak pasti. Bukan bermaksud untuk berdiam diri di sana, namun karena sempitnya lapangan pekerjaan yang ada, sepertinya sulit tuk mencari pekerjaan baru (pikiranku saat itu). Apalagi hanya mengandalkan ijazah SMK itu tidak cukup. banyaknya persaingan yang ada membuat kita semakin tersisih ditambah  karena adanya keberlakuan " MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ."    Apa mau di kata, hanya itu yang dapat dilakukan. sebagai pegawai, patuh dan tunduk atas peraturan yang ada membuat k

    Mungkin bagi sebagian orang yang sudah pernah bergelut di dunia kerja sudah tak asing lagi bukan dengan yang namanya karyawan lama vs karyawan baru?? pasti jawabannya "iya".  Terkadang Saya heran mengapa ya harus ada anggapan seperti itu, padahal kan jika di pikir-pikir  Kita bekerja itu  mempunyai tujuan dan harapan yang sama, seperti untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sebagainya.     Namun, apa mau dikata. Sering saya temui banyaknya keluhan yang dialami para karyawan baru, dan mungkin termasuk Saya juga. Dulu saya pernah bekerja disebuah perusahaan industri di Bandung. Awalnya alasan Saya ingin bekerja di perusahaan itu, karena katanya sih kerja disana enak, tunjangan yang di dapat juga lumayan besar dibanding perusahaan-perusahaan industri lainnya. Dan memang benar, jika dilihat dari segi materi jelas seperti itu kenyataannya, namun ya namanya dunia kerja banyak para pesaing yang bersaing dengan tindakan seenaknya (asalkan tidak diketahui atasan). Baru setengah h

MAAF, JANGAN PILIHKAN LELAKI ITU UNTUK KU      Seperti biasanya, setiap pagi sebelum melakukan aktivitas Kami sekeluarga selalu berkumpul dimeja makan untuk sarapan. Namun yang kurasa pagi ini ada suasana yang berbeda nampak terliat pada raut wajah kedua orang tuaku.. ya, wajah mereka nampak seperti orang yang penuh dengan keraguan. Tapi saat itu, Aku belum berani untuk  menanyakan apa yang sedang terjadi pada mereka berdua. Tak lama kemudian, karena waktu sudah semakin siang, Akupun harus segera berangkat menuju kantor." bu...yah...aku pamit ya! (sambil mencium tangan dan kening kedua orang tuaku silih berganti)." Iya nak, hati-hati di jalan ya... (jawab ayah dengan sedikit senyuman)."      Sepanjang perjalanan, selalu terfikir apa yang sedang mereka berdua sembunyikan dari diriku. "ahhh,, sudahlah mungkin itu hanya perasaanku saja (sambil menggelengkan kepala, dan tetap berfikiran positif, seperti tak terjadi apa-apa)." Sesampainya dikantor, sejenak