Karyawan Lama vs Karyawan Baru

    Mungkin bagi sebagian orang yang sudah pernah bergelut di dunia kerja sudah tak asing lagi bukan dengan yang namanya karyawan lama vs karyawan baru?? pasti jawabannya "iya".  Terkadang Saya heran mengapa ya harus ada anggapan seperti itu, padahal kan jika di pikir-pikir  Kita bekerja itu  mempunyai tujuan dan harapan yang sama, seperti untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sebagainya.

    Namun, apa mau dikata. Sering saya temui banyaknya keluhan yang dialami para karyawan baru, dan mungkin termasuk Saya juga. Dulu saya pernah bekerja disebuah perusahaan industri di Bandung. Awalnya alasan Saya ingin bekerja di perusahaan itu, karena katanya sih kerja disana enak, tunjangan yang di dapat juga lumayan besar dibanding perusahaan-perusahaan industri lainnya. Dan memang benar, jika dilihat dari segi materi jelas seperti itu kenyataannya, namun ya namanya dunia kerja banyak para pesaing yang bersaing dengan tindakan seenaknya (asalkan tidak diketahui atasan). Baru setengah hari bekerja rasanya sudah seperti di penjara saja, berasa seperti masuk sekolah dan langsung berhadapan dengan yang namanya ospek. 
   
    Tertunduk malu-malu, dan merendahkan diri mungkin salah satu hal pertama yang bisa di lakukan saat itu. Tapi hati rasanya sudah ingin berontak saja. Hari terus bergulir, namun yang  dirasa hanya seperti itu saja setiap harinya. Kepala dan hati rasanya sudah mau pecah menahan kekesalan yang sudah membendung setiap hari. Tepat satu minggu sudah Saya bekerja disana, tak terlihat sedikitpun perubahan yang terjadi, dan tanpa berfikir panjang Saya pun memutuskan untuk resign dan mencari pekerjaan baru. Setelah resmi resign, satu bulan sudah  menjadi seorang pengacara ( pengangguran banyak acara) hihihi... tapi akhirnya tidak lama kemudian perusahaan home industri yang berada tak jauh dari rumah ternyata sedang membuka lowongan pekerjaan. Langsung saja Saya titipkan surat lamaran itu, meskipun sebetulnya sih tidak memiliki minat bekerja disitu. Selang beberapa hari, Saya pun mendapat panggilan  interview dan langsung diterima bekerja disana. Tapi, deng.. deng.. deng... ternyata kejadian serupa itu  teralami kembali.

    Ada seorang karyawan yang raut wajahnya itu garang, katanya sih dia karyawan kepercayaan bos. Karena dia merupakan karyawan terlama disana. Sikapnya yang sulit ditebak membuat Saya merasa dilema. Karena jika moodnya sedang tidak baik, nada bicaranya pun ikut tidak mengenakan untuk didengar. Namanya juga karyawan lama. Mungkin menurutnya, apapun yang mau dilakukan selagi Dia merasa benar (tapi belum tentu menurut orang lain benar) sah-sah saja. Hemm... sudahlah, mau bagaimana lagi namanya juga karyawan baru. Jika berontak, pasti ujung-ujungnya tetap saja Kita yang disalahkan, Tapi, jika tidak berontak serasa zaman penjajahan saja. Semakin banyaknya persaingan yang ada, mungkin itulah salah satu pemicu yang membuat Karyawan lama semena-mena mungkin karena takut tersaingi kali ya? hehe. Jika seperti itu adanya, menurut Saya, seharusnya sebagai senior, bukan hanya ingin disanjung. Tetapi dia juga harus bisa menyanjung karyawan baru. Selain itu, seharusnya sebagai senior  juga harus mau berbaur dengan senior, mampu bersaing dengan sportif tanpa perlu ada lagi anggapan "karyawan lama vs karyawan baru." Dengan begitukan, Kita dapat bekerja dengan suasana harmonis tanpa ada saling sikut berebut kekuasaan yang ada.



Note: "Bekerja dengan rasa kekeluarga, membuat pekerjaan menjadi lebih ringan. Marilah hilangkan adanya anggapan karyawan lama vs karyawan baru. Karena dimata Allah kita itu sama."

# salam sukses, untuk kita semua #

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Wanita Terhebat...