MAAF, JANGAN PILIHKAN LELAKI ITU UNTUK KU

MAAF, JANGAN PILIHKAN LELAKI ITU UNTUK KU 

    Seperti biasanya, setiap pagi sebelum melakukan aktivitas Kami sekeluarga selalu berkumpul dimeja makan untuk sarapan. Namun yang kurasa pagi ini ada suasana yang berbeda nampak terliat pada raut wajah kedua orang tuaku.. ya, wajah mereka nampak seperti orang yang penuh dengan keraguan. Tapi saat itu, Aku belum berani untuk  menanyakan apa yang sedang terjadi pada mereka berdua. Tak lama kemudian, karena waktu sudah semakin siang, Akupun harus segera berangkat menuju kantor." bu...yah...aku pamit ya! (sambil mencium tangan dan kening kedua orang tuaku silih berganti)." Iya nak, hati-hati di jalan ya... (jawab ayah dengan sedikit senyuman)."

     Sepanjang perjalanan, selalu terfikir apa yang sedang mereka berdua sembunyikan dari diriku. "ahhh,, sudahlah mungkin itu hanya perasaanku saja (sambil menggelengkan kepala, dan tetap berfikiran positif, seperti tak terjadi apa-apa)." Sesampainya dikantor, sejenak kulupakan kebingungan yang terjadi pagi ini, karena ada hal yang lebih penting daripada harus memikirkan itu. Tak terasa senja sudah datang dan Akupun harus segera pulang. Sudah kutempuh pula jarak satu jam untuk bisa sampai kerumah." tok.. tok.. tok (ku ketuk pintu itu dengan perlahan seperti biasanya), tak lama kemudian ibu membukanya dengan sedikit senyuman." hemmm.. tak seperti biasanya. Itu yang menambah kebingunganku saat ini. Baru saja lima langkah berjalan, tiba-tiba ayah sudah berdiri di depan pintu ruangan tengah. Aku terkejut bukan main karena tak biasanya ayah seperti itu." nak.. baru pulang yah??" ucap ayah padaku." i.. ii.. iyah.. yah, jawabku gugup." kalo begitu cepatlah mandi dan shalat. Jika sudah Kami tunggu disini! ada yang akan ayah dan Ibu bicarakan." iya. dengan jawaban yang tak bersemangat.

    Dengan raut wajah yang penasaran, akupun turun dengan perlahan dan duduk bersebrangan dengan mereka." yah.. ada apa ya? ko kalian berdua menyuruhku duduk disini, tidak seperti biasanya. Tanyaku dengan suara yang lantang." Baik, kalo begitu akan ayah sampaikan apa yang  akan Kami berdua bicarakan padamu." Kamu tau om wisnu kan nak?? tanya ayah padaku." Iya,  Aku tau dan kenal dengannya, memangnya ada apa dengan om Wisnu yah? Aku bertanya dengan nada penasaran." Nah, jika kamu tau om Wisnu, bagaimana dengan Ilham?? lelaki yang baik, mapan, berwibawa, dan shaleh itu??. Cakap ayah padaku." Iya, Aku juga tau dia. memangnya kenapa yah?? pertanyaan serupa yang kutayakan kembali." Begini, ayah dan ibu mengajakmu berkumpul disini sebenarnya untuk membicarakan mengenai perjodohan Kalian. Suasana menjadi tak karuan." Apa?? ayah dan ibu mau menjodohkan Kami berdua?? tanyaku pada ayah dengan nada terkejut." Iya nak, Kamu tidak keberatankan dengan perjodohan ini?? Jawab ayahku dengan penuh harapan." Maksud ayah apa?? mau menjodohkan Kami berdua." Aku tidak mau di jodohkan dengannya ayah. Jawabku sambil menangis." Tapi nak, Dia baik, mapan, berwibawa, shaleh  maka apa lagi yang kurang darinya?? dengan menjelaskannya." Tapi maaf ayah, ibu Aku tak bisa!! aku tak mau di jodohkan dengan Dia. Aku mohon... Jangan pilihkan Dia untuk ku. Sambil menangis dan berlari menuju kamar tidurnya.

     "Tunggu nak, ayah belum selesai bicara denganmu. mengikutinya berlari." Tidak ayah, aku tidak mau. dengan bersikeras mengatakannya." Mengapa?? apakah Kau sudah memiliki calon imam mu sendiri??.Tanya ayah kembali padaku." Iya yah, Aku sudah punya calon, untuk menjadi imamku kelak dan lusa dia akan melamar serta  datang bersama keluarga besarnya. Ayahnya pun terdiam sejenak dan berkata:" mengapa kau tidak katakan itu sebelumnya pada ayah? Dengan begitu, ayah tidak akan memaksamu untuk dijodohkan. Dengan raut muka tersenyum sambil menatap ayahnya." Jadi ayah tidak marah dengan penolakanku ini. dengan raut wajah bahagia  dan memeluk sang ayah." iya, ayah tidak marah ko, malah ayah senang dengan keputusan dan penjelasan yang kamu sampaikan kepada ayah, maafkan ayah ya sudah melakukan ini. penuh dengan raut wajah kebahagiaan."



TAMAT!!!!



~ mohon maaf, apabila dalam penulisannya terdapat banyak kesalahan, tidak menarik, dan  tidak jelas apa maksud ceritanya hehe.. mohon bantuannya ya agar mau mengkritisi dikarenakan saya baru belajar nulis seperti ini. Salam sukses untuk kalian semua. Trimakasih :) ~

      

Komentar

  1. Keren Mba Nissa... bisa difahami koq mba ceritanya.. tentang orangtua yang ingin menjodohkan anaknya tetapi anaknya gak mau karena sudah punya pilihan lain, begitu kan ceritanya? ^__^ tapi jadi penasaran.. ini kisah siapa ya??? jadi pengen kepo, hehe...


    Oia mba, Tety juga masih belajar dalam tulis menulis ini. Ya, kita sama-sama belajar aja ya. Mungkin sedikit masukan Tety untuk penulisan tempat, seperti tadi Tety menemukan Mba Nissa menulis dikantor dan disana. Setahu tahu Tety kalau gak salah ingat,harus ada SPASI atau jarak jadi nya seperti ini DI KANTOR dan DI SANA. Maaf kalau Tety salah ya, ntar kita tanya-tanya lagi ke ahlinya. Itu aja mba, yang lainnya Tety belum tahu, mungkin teman-teman yang lainnya bisa membantu. Maaf ya mba, Tety juga masih belajar. Tetap Semangat Ya Mba Nissa.. ^___^

    BalasHapus
  2. Trimakasih mba Tety... alhamdulillah kalo bisa dipahami hihi sudah deg-degan dengan hasil yang ecek-ecek ini :D

    iya mba mengenai seorang anak yang akan dijodohkan orang tuanya... kisah tetangga sebelah mba hihihi. siap mba gpp itu masukan yang bermanfaat mba ^_^ iya mba kita koordinasikan dengan para master .. semangat juga mba tety :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Karyawan Lama vs Karyawan Baru

Wanita Terhebat...