Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Sahabat Jadi Cinta, Cinta Menjadi Musuh Part 2

"Tak..tok..tak..tok.." terdengar seperti ada beberapa orang yang berjalan menuju kelas. "Assalamualaikum. Pagi Ambar sahabat ku yang cantik jelita, pagi juga sahabat ku Rikwan yang kece cetar membahana badai." Ucap Tiara yang datang bersama ke tiga sahabatnya yang lain. "Walaikumsalam Tiara ku tersayang dan terhebring ini." Jawab Ambar dengan semangat, dan sedikit senyuman dari Rikwan. "Tumben sekali, tak seperti biasanya kalian masuk kelas kompak begini hehe." Ucap Ambar kepada Tiara dan ketiga temannya. "Iya nih bar, aku juga enggak tahu kenapa tiba-tiba mereka  bisa satu visi dan misi untuk masuk kelas haha. Biasanya kan Amel, Rosa, dan Ilham selalu mampir ke kantin dulu." Jawab tiara sambil duduk. "Yaelah, kalian ini gimana sih bar, kita-kita hari ini tuh lagi hemat tau... Soalnya uang jajan kita sudah menipis nih, jatah bulanan dari orang tua belum cair, jadi kita putuskan ke kantinnya pas jam istirahat sa

Pak Ogah Jalanan

Gambar
  Waktu menunjukan pukul 09.00 saatnya pak Ogah turun menuju belokan jalanan. Hah?? pak Ogah?? tokoh kartun yang ada di dalam film Unyil kah??. Tenang, pak Ogah yang aku maksud bukan tokoh kartun pak ogah dalam cerita Unyil. Tetapi pak Ogah yang aku ceritakan itu adalah pak Ogah yang  berjaga di setiap persimpangan jalan, mengatur lalu lalang kendaraan bermobil dan bermotor yang akan berbelok (berputar arah). Mereka bekerja dari mulai pagi hari hingga matahari sudah tak nampak kembali. Kerasnya jalanan yang harus mereka hadapi, tidak menyurutkan semangatnya mencari uang. Walaupun uang yang merekan dapatkan hanya sekedar uang recehan. Dengan bermodalkan peluit dan bendera mereka bekerja membantu prngguna jalan. Teriknya matahari yang membakar tubuhnya tidak membuat mereka mengeluh. Tubuhnya pun terlihat berwarna coklat pekat. Hanya sendal jepit lah pelindung kaki mereka. Banyak masyarakat yang mengatakan bahwa pak ogah itu meresahkan mereka. Bahkan tidak jarang ada pa

Sahabat Jadi Cinta, Cinta Menjadi Musuh Part 1

Gambar
  Matahari telah bersinar menandai pagi hari. Terlihat Ambar berlari menghampiri ayahnya sambil  menggendong tas berwarna biru. Waktu menunjukan pukul 06.00 wib, saatnya ambar bergegas menuju sekolahnya dan sang ayahlah yang mengantarkannya. "Mi.. Ambar dan ayah pergi dulu ya." Ucap Ambar, pamit pada uminya. "Iya Nak, hati-hati di jalan ya. Ayah dimana??" Tanya umi sambil menghampiri Ambar. "Ayah sudah di dalam mobil mi. Tadi ayah bilang, ayah tunggu di mobil dan sampaikan pamit ayah pada umi, soalnya ayah lihat tadi umi lagi sibuk." Jawab Ambar sambil mencium tangan sang umi. "Oh begitu, iya kalo begitu hati-hati ya Nak. Bilang sama ayah bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut." Ucap umi kepada Ambar. "Iya umi tenang saja, nanti ambar sampaikan pesan umi kepada ayah. Kalo begitu Ambar pamit ya mi takut kesiangan soalnya. Assalamualaikum." Jawab Ambar tersenyum. "Yasudah kalo begitu cepat masuk mobil biar gak kesiang

Maafkan Aku yang Dulu

Gambar
    Maafkan aku yang dulu. Ohhh ya ampun, kalimat yang sedang boming di dunia maya saat ini. Banyak anak remaja yang berbondong-bondong saling mengedit tulisan itu dengan berbagai meme dengan tam ba han kat a "Dear M antan" yang menurut mereka menarik.  Mulai dari ada yang menggunakan meme fotonya sendiri, ada yang me nggunakan foto animasi d an sebagainya. Se perti contohnya adik ku, di a mengikuti teman-temannya membuat meme s eperti itu. Di a menggunakan fotonya yang di padukan dengan foto sang aktris cantik p rili haha.   Jangankan adik k u , t eman- tem anku pun demikian.    Awalnya aku binggung. Mungkin kare na aku bukan anak yang gahol (bahasa alay ) jadi , untuk hal sek e c il itu sa ja aku tak ta u maks udnya hehe. Tap i, sekaran g aku mengerti alasan mereka membuat meme seperti itu. M eme c erita seperti ini apa kah hanya ada di Ind onesia saja?? atau bahkan di set i ap ne gara pun sama?? hemmm.. Entahlah. Namun jika hanya ada di Indones ia , berarti