Dendam Kokom Dalam Kubur
Kenapa?? Karena siang itu, salah satu warga silih asuh melihat ada sesosok wanita yang sedang berbadan dua tewas di tepian hutan yang tak jauh dari pemukiman warga. Mungkin karena kejadian itulah yang membuat kampung silih asuh malam ini menjadi sepi.
Konon katanya menurut mereka, jika ada seseorang yang tewas dengan keadaan yang mengenaskan terutama dalam keadaan berbadan dua maka roh korban itu selalu bergentayangan.
"Gruk..gruk...gruk.." suara burung hantu terdengar.
"Wa.. ada yang aneh tidak dengan malam ini??" tanya mang Utang.
"Iya, hari ini tak ada kiriman makanan mang jadi aneh hehe." Celetuk Wakiun dengan sedikit guyonannya.
"Ahh buset..bukan itu makasudnya Wa." Jawab mang Utang.
"Ahh sudahlah mang Utang jangan terlalu parno deh, itu hanya halusisapi mang Utang saja. Eitss halusisapi maksudnya halusinasi, hehe." Jawab Wakiun menenangkan mang Utang dengan tingkah konyol nya.
"Bisa jadi, mungkin ini hanya perasaan saya saja. Hayu kita lanjut kembali gaplehnya." Ucap mang Utang.
"Ayo." Jawab Wakiun.
Tepat jam 00.00. Saat nya mereka berdua berkeliling menyusuri kampung seperti biasanya. Hanya ada pohon bambu dan rumah-rumah warga yang menjadi pemandangan mereka malam itu . Kencangnya angin malam itu, membuat tangan kami menjadi kaku.
"Gruk.. gruk.. gruk..."Lagi-lagi suara burung hantu terdengar kembali.
Bussshhhh..... seperti bayangan putih datang berlari.
"Astagfirullah.. apa itu Wa??" Ucap mang Utang berteriak sambil memegang erat tangan Wakiun.
"Itu apa mang??" Jawab Wakiun binggung.
"Itu Wa, siapa yang berlari ke dalam pohon itu malam-malam seperti ini." Ucap mang Utang.
"Huss mang Utang sudah, stop bicara sompralnya !!" Jawab Wakiun marah.
"Tapi... ta.. ta.. pi..." ucap mang Utang dengan nada bicara yang gagap.
"Ahh sudah mang Utang saya tak mau mendengar apa yang mang Utang katakan." Jawab Wakiun dengan wajah yang kesal.
Mereka pun melanjutkan mengelilingi kampung kembali . Namun karena, jalanan sepi dan kampung yang nampak terlihat aman, mereka berdua pun kembali menuju pos ronda untuk menghangatkan badan mereka dengan membuat kopi panas.
Sesampainya di pos, Wakiun pun membuka termos dan membuatkan mang Utang secangkir kopi kesukaannya. Tapi berbeda halnya dengan mang Utang, mang Utang masih terlihat nampak ketakuan dengan kejadian yang tadi terlihat oleh matanya.
"Aku masih penasaran dengan sesuatu yang putih tadi." Ucap mang Utang.
"Lagi-lagi mang Utang membahas itu. Sudahlah mang. Mamang kira saya tidak takut?? sama mang, saya juga takut." Jawab Wakiun kesal.
"Sudah jangan di bahas. Ini minum saja kopinya mang biar tidak panik." Ucap Wakiun
"Trimakasih." ucap mang Utang singkat.
Mereka pun akhirnya asik meminum kopi tersebut dan melupakan sejenak letakutannya.
Tiba-tiba, saat mereka asik minum kopi, sekarang giliran Wakiun yang mendengar suara-suara aneh seperti ada suara wanita menangis.
"hiks..hiks...hiks.." terdengar suara wanita menangis di dekat pos yang mereka duduki.
celingak celinguk Wakiun mencari suara itu.
"Kenapa?? seperti mencari seseorang saja." Tanya mang Utang penasaran.
"Emmm.. emmm... ada yang suara wanita menangis mang." Ucap Wakiun
"Tuh kan apa saya bilang!! kamu tidak percaya sih dari tadi. Jadi merinding nih." Ucap mang Utang.
"I..iya mang sama." Ucap Wakiun panik.
Seketika suara tangisannya hilang. Mereka pun segera mencari orang yang menangis tadi, barang kali seseorang membutuhkan pertolongan. Pikir mereka sambil ketakutan.
Setelah mereka berjalan menjauh dari pos, suara itu berubah menjadi nyanyian nina bobo sambil tertawa. Karena penasaran, mereka pun mengikuti suara tersebut. tapi tanpa di sadari mereka tiba di tempat pemakaman wanita itu di makamkan. Dan ternyata benar, ada sesosok wanita nampak mengenakan gaun putih panjang dan penuh dengan bercak darah duduk di atas makamnya.
"AAAAAAA......" mereka pun berteriak sejadi-jadinya.
"Wanita itu pun mendekati mereka sambil menunduk."
"Ja...jangan..jangan.. jangan sakiti kami, kami mohon." Ucap mereka berdua dengan wajah tak karuan.
"Hiks...hiks..hiks.. Bang tolong saya, tolong balaskan dendam saya kepada seorang pembunuh itu. Dia telah membunuh saya dan calon bayi saya. hi..hihihi..hihihih.... Cepat bunuh dia bang." Ucap wanita itu dengan nada yang sangat marah.
Belum sempat menyetujui permintaan wanita itu, tetapi mereka berdua sudah kehilangan alam bawah sadarnya (pingsan) karena saking syoknya.
#coba bikin cerita fiksi, mungkin hasilnya masih apalah-apalah hehe. Abaikan keanehannya.
#Edisi Bayar hutang 18 April 2016
#one day one post
#coba bikin cerita fiksi, mungkin hasilnya masih apalah-apalah hehe. Abaikan keanehannya.
#Edisi Bayar hutang 18 April 2016
#one day one post
merinding!
BalasHapusbagus banget idenya
trimakasih mas heru ^_^
Hapushahahaha, lucu yaa kalau.lihat bapak bapak ketakutan...
BalasHapuseheh.. iya mba karena bapak" juga manusia wkwkw pasti ada takutnya juga ahahha
Hapushahahaha, lucu yaa kalau.lihat bapak bapak ketakutan...
BalasHapusGagal fokus lihat tokoh mang utang hehe
BalasHapusada apakah dengan mas utang?? heheh ko bisa gagal fokus ckckck
Hapusngeri..kalau ketemu beneran
BalasHapus