Sepenggal Cerita Untuknya

 Hasil gambar untuk sepenggal cerita 

Dinginnya malam di temani secangkir teh panas. Gemericik rintik hujan malam itu seperti mengetahui apa yang dia rasa. Sepinya malam, seakan memancing air yang sangat deras dari dalam matanya. Seperti hujan yang sudah tak bisa di bendung lagi. Batinnya seakan tersiksa. Duduk bersandar tiada tara.

Kamu sepertinya memang tipikal orang yang tak bisa terbuka, bagai diam seribu bahasa. Aku akui, kamu memang paling hebat untuk ini. Setiap kali bertemu, raut wajah mu selalu ceria, nampak tak seperti ada yang terjadi. Mungkin kamu itu bagai karang terkikis ombak, walau tegar tapi sebenarnya rapuh.

Tak tau mengapa, hati menjadi gundah gulana. Teringat seseorang di luar sana. Seseorang?? pacar?? bukan. Dia adalah sahabat seperjuangan. Perkenalkan namanya Utari.

Malam itu, tanpa basi-basi ku bm dan ku chat dirinya.

"Ping."

"Iya." Jawabnya singkat.

"Utari kenapa??" Tanya ku kepo.

"Engga knpa-kenapa." Jawabnya singkat.

"Masa sih?? itu pm kenapa??" ku tanya kembali, kepo.

"Ohhh itu, aku baru saja end." Jawabnya.

"Hah, serius??" tanya ku penasaran.

"Iya." Jawabnya singkat.

Jiwa ku memang jauh, tak berada di dekat mu selama 1x24 jam, karena aku bukan pos satpam yang selalu buka 24 jam hehe. Tapi tenang, raga ku selalu mengikuti mu kawan. Jika kamu anggap aku Cuek, memang aku cuek. Tak peka?? aku peka. Namun, entah mengapa  setiap bertemu, pasti bawaannya ribut mulu (tapi tenang ributnya cuma sambil iseng saja.) Tapi inilah cara ku. Inilah ungkapan rasa perhatian ku sebagai sahabat mu.

Sekarang aku tau maksud hatimu itu.  Lihat matahari di atas sana yang menutupkkan mata nya. Aku ibaratkan itulah keadaan hatimu. Jiwa-jiwa yang syahdu sedang merindu. Cerita cinta kalian kini adalah bayangan semu. Sedih?? saya yakin kamu sedih. Itu lah kehidupan, ada pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi tenang, setelah kegelapan menyelimuti, bintang nampak memberikan cahayanya untuk menerangi alamnya, begitupun kehidupan mu. Kamu sering cakap, kamu adalah gadis yang kuat seperti ibu mu, untuk itu aku yakin kamu pasti bisa melewati setiap kejadian yang ada meskipun tanpa terbuka. Sesungguhnya, masalah bukanlah untuk di jadikan beban, tetapi untuk di jadikan perhatian dan juga pembelajaran.




#Edisi bayar hutang tanggal 15 April 2016
#masih seputar analogi
#Onedayonepost

Komentar

  1. Bqgus nissa...n aq suka kata "masalah bukan dijadikan beban namun dijadikan perhatian dan pembelajaran"

    BalasHapus
  2. Wanita memang harus kuat..
    Jangan terus betsedih Allah akan memberikan yg terbaik

    BalasHapus
  3. ..tenang, setelah kegelapan menyelimuti, bintang nampak memberikan cahayanya...

    Bagus sekali..

    BalasHapus
  4. Tersentuh bacanya Mae :') Good Job ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ehh pemeran utamanya muncul alhamdulillah.. ^_^,, terimakasih

      Hapus
  5. Keren.
    Trus lah untuk menjadi wanita kuat untuk sang inspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah terimakasih mba siti sudah singgah ^_^

      aamiin allahumma aamin

      Hapus
  6. Teruslah maju ga peduli seberapa berat beban mu,karna segala yang kamu rasakan hari ini adalah awal dari terangnya langit dari awan yang gelap.semangaat good job

    BalasHapus
  7. Teruslah maju ga peduli seberapa berat beban mu,karna segala yang kamu rasakan hari ini adalah awal dari terangnya langit dari awan yang gelap.semangaat good job

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Karyawan Lama vs Karyawan Baru

Wanita Terhebat...