Aku Dan Tas Punggung Ku

 
Kala itu, matahari sudah memejamkan matanya. Perjalanan panjang menyusuri gang-gang yang sempit untuk bisa sampai menuju kosan sedang ku lalui. Hujan rintik-rintik menemani sepanjang jalan ku. Tidak ada siapapun kecuali aku dan tas punggung ku.

Ya... hanya ada aku dan tas punggungku saja yang berjalan meratapi sepi. Andai kata, saat itu ada pangeran yang datang membawakan tas milik ku. Ahh sudahlah.

Kulanjutkan kembali perjalanan ku agar dapat cepat sampai menuju kosan ku. Pundak ku rasanya sudah ingin patah. Sesekali ku lepaskan tas itu dari pundak ku agar sedikit demi sedikit pundak ku tak terasa sakit.

Akhirnya, setengah jam sudah perjalanan ku tempuh. Ku buka sepatu dan bergegas masuk menuju kamar kos ku. Ku lepaskan tas kesayangganku lalu ku simpannya tepat di atas tumpukan buku yang berjajar rapi di atas meja belajarku.

Kini tubuhku terdampar di atas  kasur. Sambil ku pejamkan mata, ku bayangkan bintang jatuh tepat di hadapan ku. Bersinar terang nampak memperhatikan ku. Aku rindu. Rindu dengan dirimu yang jauh di dalam kalbu.

Dalam mimpi, Diriku terjatuh. Terjatuh di atas lumpur basah yang membuat tubuh ku kaku. Tapi kamu!! ya kamu, tas punggung kesayanganku.. Kamulah yang mengetahui semua kunci kehidupan ku. Suka- duka aku lalui bersama mu. Berat beban dirimu tak membuat semangat ku pudar. Kau menemani menuju semua impian ku.


#Bayar hutang tanggal 19 April 2016_membuat tulisan dengan mengandung kata bintang, lumpur, kunci dan rindu.
#Abaikan tulisan yang tak menentu
#One day one post

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Karyawan Lama vs Karyawan Baru

Wanita Terhebat...