Antara Jutek dan Pemalu Rasanya Beda Tipis

Hasil gambar untuk gambar seseorang yang pemalu dan jutek anime

Tepat di sebuah Lapangan sekolah kami semua berkumpul. Namun pagi itu, Mataku seakan terus tertuju  padanya. Tubuhnya yang tinggi dan kurus, wajahnya hitam manis, dan senyumnya yang irit membuat ku terheran-heran padanya. Heran bukan karena fisiknya, tetapi heran karena tingkah lakunya. Sehingga orang-orang menilainya, sedikit nampak terlihat aneh, tapi ya sudahlah.

Jika di kenal secara sekilas, dia terlihat seperti orang yang angkuh. Bukan hanya diriku yang menilai seperti itu, tetapi teman-teman disekelilingnya pun demikian. Tak pernah ada satu kata pun yang keluar dari bibirnya, jika bukan kita yang memulai percakapan, itu pun di balas hanya dengan jawaban yang singkat.

Terkadang aku pun binggung sendiri, jika ingin bertegur sapa dengannya. Perasaan campur aduk. Kadang saya merasa kasihan, terkadang juga saya merasa kesal dengannya. Bagaimana tidak, jika ingin di ajak diskusi atau bercakap pasti mimik wajahya ketus, tapi kalo di diamkan kasihan juga, dia hanya terdiam sendiri.

Sampai suatu ketika, ada satu hal yang membuat saya tidak tega dan sedikit jengkel juga dengannya. Ceritanya, kita akan masuk ke sebuah tugu, tapi berhubung tak ada pintu yang di buka kami pun naik pagar, karena tempat itulah satu-satunya tempat yang bisa di gunakan untuk latihan (hehe jangan di tiru ya guys).

Beberapa jam kemudian setelah latihan kami selesai, kami pun bergegas pulang. Saat itu, pintu masih belum bisa di buka. Dan saat kami semua  saling sibuk membantu keluar naik dari pagar. Tanpa disadari, dari kejauhan terlihat dia sedang sibuk sendiri memanjat pagar itu sambil menggendok tas punggung miliknya. Dengan penuh semangat dan percaya dirinya yang tinggi, dia pun naik sendiri dan  loncat dari atas pager itu tanpa meminta bantuan orang lain.

Tiba-tiba.......

Brewekkkkk

"Hah, suara apa itu??" celetuk seorang temanku.

" Iya, suara apa itu??" semua mencari sumber suara tersebut.

"Ya ammpunn!! ternyata suara itu berasal dari gadis aneh itu." celetuk  kembali temanku.

"Ohh iya, tas nya robek tertusuk pagar itu." Jawab ku kaget.

Semua terdiam sejenak. Tapi gadis itu tetap tidak berbicara sama sekali. Dia hanya sibuk dengan tas nya yang sobek ter tusuk pagar besi itu. Baru saja kami berlari untuk menolongnya. Tapi ternyata tas nya sudah bisa dia angkat sendiri. Dan dia pun meninggalkan kami semua tanpa bicara, apalagi senyuman sedikitpun.

Karena diriku masih penasaran juga dengannya aku pun lantas menanyakannya kepada teman sekelasnya.

"Rin, dia tuh memang seperti itu ya oranya??" tanya ku penasaran.

"Iya kak, dia memang begitu. Dia memang lebih suka sendiri." Jawabnya.

"Duhh.. kasian banget, aku jadi tak tega lihatnya." Ucapku.

"Sebetulnya, dia tuh menyendiri karena dia pemalu kak." Ucap Orin.

"Hah?? sebegitu pemalunya kah dia Rin, sampai seperti orang yang jutek." Jawab ku.

"Iya kak, dia pernah bilang sih seperti itu." Jawab Orin

"Hemmm, pantesan saja." Ucapku singkat.

Akhirnya, rasa penasaran ku pun sedikit berkurang terhadapnya. Dan aku pun bisa memahami apa yang di lakukan dia. Tapi dalam kejadian ini, kita dapat ambil hikmahnya, bahwa rasa malu itu, memang selalu ada. Tetapi kita tetap harus bisa mengkondisikan rasa malu itu pada situasi yang ada.


#Edisi bayar utang, Rabu 06 April 2016
#Onedayonepost

Komentar

  1. "Kompor Gas!" kata pakde Indro
    keren ceritanya

    BalasHapus
  2. Kompor gas?? kayak lagu aja mas heru hehe
    trimakasih mas heru ^_^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Karyawan Lama vs Karyawan Baru

Wanita Terhebat...