Ketika Pengakuan Tuyul Terucap

Sore itu tak sengaja ku buka akun sosial media ku (Facebook). Maksud hati adalah untuk sekedar mencari informasi lowongan pekerjaan. Namun tak di sangka, yang muncul malah video yang berdurasi cukup lama yaitu mengenai cerita sang tuyul.

Awalnya, perasaan berasa campur aduk. Antara takut dan juga penasaran. Tapi setelah di pikir-pikir, daripada penasaran, ku buka dan kulihatlah video tersebut. Dan ternyata itu percakapan sang tuyul (yang masuk kedalam tubuh remaja laki-laki) dengan seseorang (entah itu ustad atau apa, saya kurang tau, yang pasti bukan dukun).

"Ini siapa??" tanya nya.
"Siapa??" jawab si tuyul malu-malu.
"Siapa,ini tuyul ya??" tanya nya kembali.
"Ini uyul, iya uyul." jawab si tuyul.
"Coba duduknya yang benar dong, jangan nunduk seperti itu." ucapnya.
"Aku malulah." jawab si tuyul (ternyata tuyul punya malu juga ya hehe).
"Malu kenapa sih??" tanya nya.
"Otak... otak (botak), telinga pajang... jelek mukanya." celetuk kembali si tuyul.
"Engga ahh bagus... ganteng-genteng kayak gitu." jawabnya sambil tertawa.
Si tuyul pun bangun sambil menutup mukanya. Nyengir-nyengir.

"Mau Ngobrol??" tanya nya kembali.
"Ngobrol apa??" jawab si tuyul.
"Emmm ngobrol apa ya (bingung)?? mau kenalan." jawabnya
"Kenalan?? kan udah kenal." jawab si tuyul datar.

Beberapa saat setelah percakapannya berjalan, sang tuyul pun meminta permen.

"Kamu punya permen??" tanya si tuyul.
"Permen??" tanya nya (aneh).
" Iya permen." jawab si tuyul.
"Iya nanti saya kasih kamu permen. Tapi jangan di tutup gitu dong mukanya." Ucapnya pada si tuyul.
"Malu ah.. " lagi-lagi si tuyul mengatakan demikian.
"Gak usah malu, lihat atas dong." Ucapnya.

Bhakkkk...dia pun myengir. Duhh, kaget iya, pengen ketawa iya liat tingkah si tuyul. Pokoknya campur aduk deh hehe. Tak lama setelah itu, karena permen yang di mintanya belum di penuhi juga, dia pun menagihnya kembali. Tapi dengan alasan dia harus mau menceritakan semua tentangnya.

"Kamu barusan dari mana??" tanya nya.
Karena keinginnanya sudah di penuhi ia pun  menjawab pertanyaannya dan menceritakannya. " Lagi lewat, tiba-tiba di panggil... Kenapa kamu ngundang saya ada apa??"tanya si tuyul.
"Saya kan cuma ingin ngobrol." jawabnya.
"Itu teman kamu disana ya?? ya sudah biarkan saja dia disana." Ucapnya.
"Iya, saya kemarin ketemu dia di laut." Jawabnya.
"Kamu sudah ada yang punya belum??" tanya nya.
"elum.." Jawab sang tuyul (seperti jawaban anak kecil ya cadel hehe).
"Ahhh bohong.. masa kamu belum ada yang punya." Paparnya.
"Iya, Ener aku belum ada yang punya. Kamu mau tidak jadi bapak ku." Ucapnya menawarkan diri.
"Kalo dulu, kamu pernah ada yang punya?? biasanya di upahi apa??" Tanya nya.
"Iya, unya.. biasanya di kasih empeng(menyusui) tapi bukan susu yang aku isap tapi darah." Jawabnya. 
"Sekarang masih sama dia tidak??" tanyanya.
"Engga, karena dia sudah tidak mau lagi sama aku. Katanya dosa." Jawab sang tuyul. (Jadi bikin ngakak haha. Dia mengakui sendiri).

Karena pertanyaanya terlalu banyak, dan permen sang tuyul pun habis. Dia pun tiba-tiba menutupi mulutya. Dia bilang, kalo permennya tidak di berikan kembali dia tidak akan menceritakannya lagi. Tapi jika dia di beri permen kembali, baru dia pun akan bercerita (ngakak kan?? baru kali ini saya dengar ada tuyu suka permen haha). Akhirnya, dia pun di berikan kembali permen yang lebih besar (lolipop).

"Kalo kamu mau ngambil uang, biasanya dimana saja?? di bank bisa tidak??" Tanya nya.
"Ya, dimana saja. Apa itu bank?? seperti ATM??" Ucap si tuyul. (Dia pintar ya tau ATM segala)
"Iya seperti pada mesin ATM." Ucapnya
"Ya, eggalah..kan ATM olongnya (bolong) kecil. Jadi kalo aku mau ambil uang ya susah. Tanganku tak muat."Jawabnya. (Nah berarti yang mau ambil uang di ATM aman guys hehe).

Fakta unik dari si tuyul ternyata adalah  meski dia tidak memiliki majikan namun dia tetap mencari uang. Katanya itu hobi sang tuyul. Uang yang di curinya ia kumpulkan biar jadi kaya. Jadi suatu saat jika ia memiliki majikan ia tidak perlu repot-repot mencari uang, tinggal ia kasih saja uang simpenannya (Ini tuyul gaul apa gimana ya?? pemikirannya bisa seperti itu). Selain itu, uang yang di kumpulkan ternyata ia simpan di dalam selempak (celana). Untuk bisa mendapatkannya seseorang hanya tinggal datang ke dukun saja dan sang dukunlah (bosnya) yang memangil dan memberikannya. Dengan catatan sang majikan yang akan memesannya harus mau menetekan tuyul tersebut. Namun, mau tidak mau, seseorang yang memberikan susu itu lama kelamaan akan mengecil (kurus) dan mati, itulah resiko yang harus mereka tanggung.

Jika tuyul-tuyul itu tidak ada yang memesan, maka tuyul-tuyul tersebut akan di ikat seperti pocong dan di masukan kedalam botol.

Ohh iya, selain itu ternyata uang yang kita infakkan, itu tidak dapat dia ambil (dengan catatan, uang yang di infakkan seseorang itu harus dengan ikhlas, kalo tidak ikhlas uang tersebut bisa ia ambil). Dia pun takut dengan kaca. Karena menurutnya, wajah dia jelek. Tapi jangan salah, jika seseorang menyimpan uang di dalam kotak dengan menaruh kaca di dalamnya, uang tersebut masih bisa di ambil olehnya. 

Karena masih penasaran, mereka pun menanyakan sesuatu kembali pada sang tuyul.

"Kamu takut sama siapa??" Tanya nya.
"Aku tidak takut siapa-siapa." Jawabnya dengan songong.
"Kalo sama al-qur'an dan suara orang yang ngaji, takut tidak??" tanyanya.
"Ya, enggalah. Apaan suaranya cuma begini owas...uwes...wes..ewes...owas..uwes...aamiin, owas..uwes...wes..ewes...owas..uwes...aamiin. Bacaan apa itu, bikin panas kuping saja." Ucapnya mengejek. (Astagfirullah).
"Kamu tau dan bisa masuk ke gereja tidak??" tanya nya.
"Tau, iya sedikit. Soalnya pas masuk agak anas (panas maksudnya). Beda dengan mesjid, allahuakbar..allahuakbar. Itu sudah sangat panas. Langsung seperti orang kesetrum." Jawab dia.
"Kalo kuil, yang banyak patungnya??" tanya dia sekali lagi.
"Ohh iya, aku senenglah kalo disitu. Soalnya banyak makanan sesajen seperti, ada dupa, jeruk, kembang dan banyak lagi meskipun sarinya sudah tidak ada." Jawab si tuyul.

Selain itu, tuyul tersebut bisa mengambil uang kapan saja seperti, siang, pagi, sore, atau pun malam asalkan tuyul tersebut sedang tidak tidur. Uang yang sering di ambil pun biasanya yang ada di dalam laci (bila di warung), karna kalo di dompet biasanya dia malas. Alasannya nanti kalo dia ambil uang di dalam dompet, dompetnya jatuh, maka pemilik nya kasihan (ini tuyul masih punya perasaan ternyata).

Akhirnya, setelah mendengar cerita ini aku pun jadi tau, ternyata yang menyukai permen itu bukan hanya manusia hehe, tuyul pun menyukainya.





~sekian~
#onedayonepost
#semoga bermanfaat
#Edisi bayar hutang  Selasa, 05 April 2016

Komentar

  1. Balasan
    1. sepertinya begitu bun wiwid.. ini terjadi di daerah jawa soalnya, tapi ntah jawa timur apa jawa tengah hehe

      Hapus
  2. Balasan
    1. sepertinya seriusan mba hihi.. ini terjadi di daerah jawa, tapi ntah jawa timur apa jawa tengah hehe

      Hapus
  3. Kok lucu sih mbak.. 😅😅😅 kupikir tafi bakal seremm..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo liat kisahnya langsung dalam bentuk video mungkin mba sasmitha bisa lebih ngakak lagi

      Hapus
  4. Link video nya doongg, atau judul video nyaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh mas, ini linknya https://www.youtube.com/results?search_query=pengakuan+tuyul

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Karyawan Lama vs Karyawan Baru

Wanita Terhebat...