Pak Ogah Jalanan

 

Waktu menunjukan pukul 09.00 saatnya pak Ogah turun menuju belokan jalanan. Hah?? pak Ogah?? tokoh kartun yang ada di dalam film Unyil kah??.

Tenang, pak Ogah yang aku maksud bukan tokoh kartun pak ogah dalam cerita Unyil. Tetapi pak Ogah yang aku ceritakan itu adalah pak Ogah yang  berjaga di setiap persimpangan jalan, mengatur lalu lalang kendaraan bermobil dan bermotor yang akan berbelok (berputar arah).

Mereka bekerja dari mulai pagi hari hingga matahari sudah tak nampak kembali. Kerasnya jalanan yang harus mereka hadapi, tidak menyurutkan semangatnya mencari uang. Walaupun uang yang merekan dapatkan hanya sekedar uang recehan.

Dengan bermodalkan peluit dan bendera mereka bekerja membantu prngguna jalan. Teriknya matahari yang membakar tubuhnya tidak membuat mereka mengeluh. Tubuhnya pun terlihat berwarna coklat pekat. Hanya sendal jepit lah pelindung kaki mereka.

Banyak masyarakat yang mengatakan bahwa pak ogah itu meresahkan mereka. Bahkan tidak jarang ada pak ogah yang meminta uang semaunya. Tapi menurut ku tidak semua petugas jalanan seperti pak Ogah tersebut bertindak seperti itu.

Di kota Bandung ini tepatnya di Jalan Soekarno hatta, ada dua kelompok petugas yang bekerja sebagai pak ogah. satu kelompok berjaga di perempatan jalan dekat stopan pertama. Sedangkan kelompok yang kedua bekerja di perempatan yang berada tak jauh dari stopan yang pertama.

Kedua kelompok pak Ogah yang sering saya lihat, mereka bekerja tidak seperti kebanyakan yang orang bilang. Terkadang mereka menertibkan mobil dan motor yang akan melintas dengan di berikan uang seridhonya. Mulai dari 500 hingga 2000 rupiah tergantung kedermawanan para pengendara tersebut.

Tapi memang benar, ada oknom yang berprofesi sebagai pak ogah yang nampak seperti preman. Mereka meminta tarif kepada pengendara baik itu pengendara bermobil maupun pengendara sepeda motor dengan tarif yang tinggi, jika tidak memberi maka tangan merekalah yang melayang di wajah pengendaranya.

Mengapa harus ada pak Ogah sih di persimpangan jalan?? kan ada polisi. Menurut aku pribadi sih pak ogah adalah orang yang berjasa juga. Mereka membantu para aparat hukum mengatur lajunya kendaraan, meskipun memang niat mereka tetap pada satu tujuan yaitu mendapatkan penghasilan setidaknya ada sedikit kemudahan yang di dapat pengendara saat memutar balikan kendaraannya agar tidak terjadi saling tabrakan.

Untuk itu, semoga pekerjaan sebagai pak Ogah bisa memberi manfaat positif bagi masyarakatnya bukan sebaliknya. Agar jalanan yang khususnya ada di daerah Bandung bisa tertib lalu lintas tanpa harus saling berebut jalanan untuk saling mendahului satu sama lain.