Ketika Miningitis menggerogoti tubuhnya
Tepatnya beberapa hari
yang lalu terdengar kabar tidak mengenakan dari rekan satu kampusku. Perkenalkan
namanya triyadi, namun kami sering memanggilnya uge. Teman kami bilang, bahwa
saat ini dia berada di dalam rumah sakit, dan ia di kabarkan terkena gejala
miningitis.
Mendengar kabar itu, perasaan
kami seperti memberontak seakan semua itu bukanlah hal nyata dan hanya sebuah
kabar angin saja.
Bagaimana tidak?? tepatnya
di hari senin yang lalu, kita masih bisa melihat kecerian yang hadir di dalam
wajahnya itu, kami masih bisa melihat kekonyolan yang sering dia lontarkan jika
sedang berkumpul di kantin kampus atau pun di dalam kelas.
Dengan rasa penasaran,
kami pun menghubungi keluarganya dengan harapan bahwa memang benar itu hanyalah
kabar angin saja. Namun, setelah beberapa saat klarifikasi itu di dapatkan
ternyata benar, bahwa dia sudah berada di dalam kamar sebuah rumah sakit dan
saat itu, keadaanya koma.
Setelah beberapa hari
menunggu kabar berikutnya, akhirnya kakaknya pun memberikan info dan dia sudah
sadarkan diri namun pikirannya masih belum baik sepenuhnya, namun dokter
mengatakan dia sudah mengalami progres yang baik.
Dan kami pun tersenyum
mendengar itu semua, kami harap ia bisa cepat sembuh seperti sediakala. Tapi kemarin, kabar yang datang untuk kedua kalinya itu bukan kabar yang menenagkan hati melainkan kabar tak mengenakan yang datang kembali dari sang kakak, ia mengatakan
bahwa kondisi adiknya kini kritis.
Kini keceriaan di kelas
seketika hilang. Kau terbaring lemas, ingatanmu mulai bercampur aduk tak
berarah, tubuhmu kini di penuhi dengan berbagai alat medis. Namun, kami tau kau
adalah sosok yang kuat dan tegar.
Begitu pula dengan
sakit yang kau rasakan. Kami semua tak pernah menyangka akan keadaanmu
saat ini. Lima semester sudah kita
selalu satu kelas bersama. Tak pernah terlihat keluh kesahmu menahan rasa sakit
akan penyakit itu. Kau tetap tersenyum, meskipun saat rasa sakit itu sepertinya
sering datang.
Kami yakin, kau bisa
melawan penyakit itu dengan mudahnya. Bukankah kau pernah berkata bahwa kau adalah pemain terhebat?? maka dari itu kami yakin kau pasti bisa melaluinya dengan mudah kawan. Kita semua tau, keajaiban itu pasti ada.
Oleh karena itu, kami yakin kau akan baik-baik saja.
Hidup, mati, jodoh, rezeki,
sehat, sakit, memang semua hanya ada di tangan Allah semata. Kita tak pernah
tau, kapan kita akan mengalami itu semua. Yang kita bisa lakukan hanyalah berserah diri
pada Allah ta’ala.
Kami semua akan terus mendoakanmu uge semoga, Allah segera mengangkat penyakitnya dan kau bisa berkumpul bersama kami kembali aamiin allahumma aamiin...
Aamiinn.. La ba'sa thohuurun insya Allah..
BalasHapusMb Nisa request cerita tentang penyakit ini kalau boleh..buat posting selanjutnya? tentang apa yg dirasakan dan perkembangan pnyakitnya seperti apa?
Semoga segera diangkat penyakitnya ya mbak Nisa...
BalasHapusDoa kami utk teman mbak Nisa.
terimakasih mba kifa sudah ikut mendoakan...
BalasHapusiya mba, ntar insya allah kalo bisa saya post lagi mengenai penyakit ini...
aamiin allahumma aamiin mba cian... terimakasih doanya buat rekan-rekan semua
BalasHapussemoga dengan banyaknya yang mendoakan, allah bisa mengabulkan doa kita semua dan dia bisa sembuh kembali aamiin
Semoga cepat sembuh mas Triyadi nya...
BalasHapusaamiin bun wiwid terimakasih doanya.. semoga allah mengabulkan doa kita semuaa aamiin
BalasHapusSyafahullah.. insya Allah.. amiin..
BalasHapusSemoga segera diangkat penyakitnya, sedih bacanya
BalasHapusSemoga segera diangkat penyakitnya, sedih bacanya
BalasHapusAamiin aamiin aamiin
BalasHapusAamiin aamiin aamiin
BalasHapus