KADO TERINDAH UNTUK ABINAYA PART 1

Oleh : Nisa Maisaroh

Abinaya adalah seorang anak laki-laki berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Saat ia duduk di bangku kelas empat (4) SD, sang ayah memutuskan untuk berpisah dengan ibunya kerena suatu alasan. Saat kejadian itulah, ia hanya tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya saja. Sang ayah hanya bisa mengirimkan biaya kehidupan mereka tanpa bisa melihat kedua buah hatinya secara langsung. Meskipun demikian, yang terpenting baginya adalah semoga suatu saat mereka bisa bersama kembali, serta kelak mereka bisa tumbuh menjadi orang yang bisa dibanggakan kedua orangtuanya, walaupun tanpa sosok ayah di sampingnya. Pada saat Abinaya genap berusia 12 tahun, ia setiap saat selalu menanyakan keberadaan ayahnya kepada sang ibu. Namun entah mengapa, lagi-lagi sang ibu selalu menjawab bahwa ayahnya tak bisa bertemu karena ia sedang bekerja menjadi TKI di Malaysia dan entah kapan ayah akan pulang (namun kenyataannya tidak demikian).

Perpisahan itu membuat kudua buah hatinya kehilangan satu cinta yang seharusnya menjadi hak mereka. Seiring berjalannya waktu, Abinaya kecil itu sudah tumbuh menjadi seorang remaja dengan tubuhnya yang tinggi dan paras yang tampan. Kini Abinaya sudah duduk di bangku kelas sembilan (9) SMP.  Seperti biasanya, kala senja telah hilang dan bulan telah menampakkan wajahnya, Abinaya selalu terngiang sosok sang ayah. Ia selalu berdoa semoga kelak Allah bisa mempertemukan dan mempersatukan kembali keluarganya. Ia tak peduli siapa pun dan bagaimana pun keadaan sang ayah. Dan ketika sang ibu datang, terlihatlah Abinaya sedang termenung di temani hembusan agin yang menciumi seluruh tubuhnya.

Sang ibu pun menghampiri Abinaya.
“Anak ibu yang tampan, mengapa kau masih berdiam diri di sini Nak??”ucap
ibu sambil mengusap kepala Abinaya.
“Duh.. ibu, bikin kaget saja. Maafkan Abinaya bu jika malam ini, abi teringat kembali sosok ayah. Kapan ayah akan bersama kita bu?? ” ucap Abinaya sambil menatap mata ibunya dengan penuh harapan.
“Kenapa Abi harus meminta maaf seperti itu pada ibu Nak??”
“Mungkin ini saatnya kamu mengetahui cerita yang sesungguhnya mengenai ayahmu  ” Ucap ibunya menangis dan memeluk Abinaya. 
“Maksud ibu apa?? Abinaya tidak mengerti bu?? ” jawabnya. 
“Begini Nak, sebenarnya ayah mu itu tidak bekerja menjadi seorang TKI di Malaysia. Ayahmu berada tepat di kota ini. Sebenarnya, ibu dan ayah sudah lama berpisah semenjak kamu duduk di bangku kelas empat (4) SD. Sekarang kamu sudah dewasa dan berhak tau permasalahan ini. Maaf kan ibu Nak, telah berbohong padamu selama ini. Sekarang terserahmu, Abi mau tetap tinggal bersama ibu disini atau ikut bersama ayahmu.” Ucap ibunya sembari menangis dan memeluk Abi dengan erat.

Sejak saat itulah, ibunya menceritakan kronologi kepergian sang ayah kepada Abinaya. 




Bersambung.....

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Karyawan Lama vs Karyawan Baru

Wanita Terhebat...