Dibalik Sosok Misterius Babi Ngepet Part 1

 
Pada suatu hari, di sebuah desa yang terletak cukup jauh dari pusat kota, hiduplah seorang pemuda miskin merwajah lusuh, berbadan tinggi namun tak berisi. Pemuda itu Bernama Badar. Dan desa yang iya tinggali itu bernama desa samar kahayang. 

Menurut warga di sana, Badar di kenal sebagai sosok pemuda yang tak suka banyak bicara. Ibunya sudah lama tiada semenjak dia berusia 10 tahun dan sang ayah pergi jauh entah kemana. Kini Badar tinggallah seorang diri di dalam sebuah gubuk yang menurut warga di sana sudah tak layak untuk di huni.  

Pekerjaan sehari-hari yang badar kerjakan untuk mendapatkan penghasilan juga tidak pasti. Bahkan sesekali Badar harus berjalan jauh menuju pusat kota untuk bekerja menjadi seorang kuli panggul di sebuah pasar. Perjuangan yang Badar rasakan sangatlah berat.

Banyak warga yang selalu membicarakannya. Bahkan tak jarang, Badar sering mendengar ejekan-ejekan dari teman-teman sebayanya yang kini telah sukses dan sudah memiliki seorang isteri. Namun, cibiran mereka tak sedikit pun Badar hiraukan.

Kesendirian dan kesepian, selalu menemani Badar kala matahari mulai mejamkan matanya. Gubuk reot itulah yang melindungi Badar dari kejamnya dunia luar, walaupun di dalam gubuk tersebut hanya di terangi dengan sebuah obor, setidaknya Badar tidak terlalu merasa ketakutan.

Besok adalah waktu dimana Badar harus berjalan jauh menuju pusat kota untuk bertugas menjadi seorang kuli panggul beras di pasar. Butuh stamina yang besar untuk bisa menyelesaikan tugasnya. Untuk itu, Badar pun mencoba untuk memejamkan matanya dan berharap agar besok pekerjaan yang dia kerjakan bisa berbuah hasil yang manis.

Kongkorongokkkkk........

Suara ayam pun sudah terdengar jelas di telinga Badar. Akhirnya Badar pun bergegas untuk mandi dan bersiap-siap untuk berangkat menuju pusat kota.

Pemandangan yang indah nan asri masih terlihat jelas. Udara sejuk pagi itu membuat semangat Badar pun meningkat. Dengan cepatnya Badar berjalan sambil menyusuri area persawahan.

Satu jam sudah perjalanan yang Badar tempuh. Akhirnya Badar pun tiba di pusat kota tempat ia bekerja. Tanpa berlama-lama, dia pun menghampiri truk beras yang sudah menanntinya di ujung pasar tempat tersebut dan mulai memindah-mindahkan setiap tumpuk karung beras ke dalam sebauh gudang penyimpanan beras.


~Bersambung~

#Edisi Cerbung di judul ke-3
#Selamat menyimak, semoga rekan-rekan semua tidak ada puas-puasnya dengan kelanjutan ceritanya ^_^




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Karyawan Lama vs Karyawan Baru

Wanita Terhebat...