Sahabat Jadi Cinta, Cinta Menjadi Musuh Part 9

Setelah beberapa pekan Ambar dan Rikwan merencanakan suatu pertemuan dengan semua sahabatnya, akhirnya mereka pun bertemu dan saling menceritakan penglaman mereka satu sama lain. Pertemuan kali ini akhirnya membuat hati Ambar kembali berwarna.
 
Sebenarnya inilah yang di inginkan Ambar selama berpisah dengan mereka semua. Tapi apa daya semua sudah ada yang mengatur. Dimana ada pertemuan di situlah ada perpisahan. Dimana ada cita-cita di situ ada pilihan. Dan inilah pilihan yang harus kita ambil demi masa depan kita kelak.

Tidak terasa hari sudah semakin gelap dan kami pun harus mengakhiri pertemuan ini. Hal inilah yang sangat memberatkan hati kami. Dimana esok, rutinitaslah yang menjadi bagian keseharian kami. Dan akhirnya mereka pun berpelukan sudah seperti teletubies dan meninggalkan tempat tersebut.

Satu jam kemudian.....

"Ping" bbm Ambar berbunyi. Ternyata bbm tersebut lagi-lagi datangnya dari Rikwan.

"Iya wan ada apa??" Ucap Ambar.

"Kamu sudah sampai di rumah kan??" tanya Rikwan.

"Iya wan aku sudah sampai di rumah lima menit yang lalu. Kenapa??"ucap Ambar dengan heran.

"Engga aku hanya hawatir saja denganmu." Jawab Rikwan dengan tambahan emotikon sedih di dalam pesan bbmnya tersebut.

"Tenang saja aku baik-baik saja wan. Ko tumben yah, kamu tak seperti dulu berlaku seperti ini padaku." Ucap Ambar.

"Emmm...emm...mm..."

"Apa sih wan, amm...emm...amm..emm.. terus."Jawab Ambar.

"Emmm.. ada yang mau aku sampaikan kepadamu bar." Ucap Rikwan.

"Apa wan?? sampaikan saja. Ohh iya kenapa baru sekarang ada yang mau kamu ceritakan wan bukannya tadi saja." Jawab Ambar.

"Baik akan ku sampaikan perasaan ini. Kamu tau, aku dari awal sudah mengagumimu bar dan entah mengapa semakin hari perasaan ini semakin tumbuh untukmu. Aku tau ini tak seharusnya ada di dalam perasaanku. Hari ini aku sengaja mengucapkan ini disini bar." Ucap Rikwan.
 
"Apa?? maksudmu apa wan?? kamu becandakan wan?? ahh kamu ini becandanya gak seru ahhh." Jawab Ambar.
 
"Aku suka kamu bar. Dan ini aku serius. Kamu mau kan bar??"ucap Rikwan.
 
"Rikwan... denger Ambar yah kita ini sahabatan sudah lama wan. Bagaimana dengan perasaan sahabat-sahabat kita yang lain?? apa kata mereka nanti." Ucap Ambar.
 
"Tapi bar.. aku harap kamu sudi membalasnya bar aku mohon." Ucap Rikwan.
 
"Haduhh... pusing pala inces kalo udah begini. Aku pikir-pikir dulu ya wan." Ucap Ambar kepada Rikwan.
 
 
~Bersambung~


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Karyawan Lama vs Karyawan Baru

Wanita Terhebat...