Petualangan Tiga Sekawan Mengejar Jannah Part 5

Setelah sekian banyak mesjid yang mereka kunjugi. Baru kali ini, mereka bisa merasakan kebahagian yang luar biasa mendalam. Keharmonisan yang terjalin membuat mereka memiliki keluarga baru kembali.

Hari terus berlalu. Kegiatan yang mereka ikuti di sana sangat membantu mereka menambah ilmu keaagamaannya menjadi lebih baik lagi. Mereka sering di ajak sang kyai pergi untuk berdakwah meski hanya dari satu kampung ke kampung yang lain, dari satu mesjid kemesjid yang lain. Bagi mereka itu adalah sebuah hadiah yang tak ternilai harganya.

Sedikit demi sedikit kini mereka sudah di hargai banyak orang, tapi bukan berarti merubah mereka menjadi seseorang yang sombong. Justru karena ini, tingkatan keimanan mereka lebih meningkat lagi. Isi Dakhwah yang di sampaikan mereka lebih mudah di pahami dan sesuai dengan syariat agama. Meskipun mereka masih terbilang muda, tetapi semangat mereka berdakwah tetap tidak akan musnah hingga akhir hayat mereka.

Detik waktu terus berlalu. Tak terasa kini setahun sudah mereka tinggal di pesantren itu, kini mereka menjadi seorang guru pengajar yang di tugas kan sang kyai untuk mengisi waktu kosong sebelum datangnya waktu berdakwah.

Cita-cita yang di harapkan mereka kini sudah bisa terwujud. Perjalanan panjang telah mereka lalui sampai akhirnya, Allah mengijinkan mereka menjadi seorang pendakwah.

Tepatnya di desa ini. Ya, desa tersebutlah yang menjadi perjalanan mengesankan dalam hidup mereka. Sebelum mereka bisa menjadi seorang yang berguna, mereka di tuduh sebagai kelompok teroris. Tapi.. berkat itu semualah mereka besar dan berkembang di desa tersebut khususnya di sebuah pesantren yang indah. 

Ayah...Ibu... inilah bekal hidup kami untuk menghadap-Nya. Kami tau ilmu yang kami dapat tidak sebesar apa yang Allah beri kepada kami. Kami tau bekal kami tak cukup untuk menebus dosa-dosa kami. Tapi kami harap... Petualang kami mengejar jannah dengan berdakwah bisa cukup untuk Allah ridhoi dan Allah mengijinkan kami untuk bisa berkumpul bersama dengan mu di jannah yang paling indah suatu saat nanti.

Itulah harapan mereka. Tak banyak yang mereka inginkan di dunia ini. Rumah?? mereka tak punya. Bekal?? hanya seadanya. Yang mereka punya hanyalah satu harapan menggapai Ridho-Nya di setiap hembusan nafasnya. 

 




TAMAT....

#ONE DAY ONE POST
#Mohon maaf apabila banyak kekeliruan dalam pemaparan. Krisan dari rekan-rekan semua saya harapkan agar saya bisa belajar lagi.. lagi dan lagi... ^_^

Komentar

  1. Bahagia itu sederhana. Sesederhana kehidupan tiga sekawan mengejar jannah.
    Ditunggu karya selanjutnya mba. 😊🙋

    BalasHapus
  2. itu engga ada lanjutannya mba na aahaha ceritanya sudah end.. paling kalo ada imajinasi nanti mau bikin kayak aadc2 ahaha

    BalasHapus
  3. Suka aku kisahnya, sederhana tapi menyentuh

    BalasHapus
  4. Senang jika punya pemuda seperti mereka

    BalasHapus
  5. Mengejat jannah berarti mengejar surga

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Karyawan Lama vs Karyawan Baru

Wanita Terhebat...