Sahabat Jadi Cinta, Cinta Menjadi Musuh Part 7

 
Ketika ibu nya sibuk mempersiapkan makan, Ambar pun berlari menghampiri sang ibu dan membantunya menyiapkan makan.

"Ibu mana saja yang perlu Ambar bantu??"ucap Ambar kepada ibunya.

"Kamu bantu ibu simpan masakan-masakan yang ada di piring tersebut di atas meja makan ya Nak." Jawab ibunya.

"Siap komandan 86, laksanakan."Ucap Ambar dengan sedikit gurauannya.

"Duh..duh..duh.. anak semata wayang ibu ini, kerjaannya iseng terus nih. Ya kali ibunya ini di sebut komandan kayak mau perang saja."Jawab ibunya menggelengkan kepalanya.

"Ihh ibu ini, masa Ambar di sangka isengin ibu sih, ibu kan memang benar komandan Ambar, komandan hati Ambar bu." Ucap Ambar

"Ahh sudah terserah apa katamu saja Nak. Ayo jangan ngeles aja kayak bajaj cepat rapihkan meja makannya sebentar lagi ayah pulang." Jawab ibunya.

"Iya ibu ku tercinta, inikan sudah beres bu. Kita tinggal menunggu ayah pulang saja. Aku bawa handphone dulu ya bu ke kamar mau menghubungi ayah dulu." Ucap Ambar.

"Iya Nak." Jawab ibunya dengan singkat.

Ambar pun bergegas menuju kamarnya. Baru saja Ambar menulis pesan dan belum sempat ia kirim untuk ayahnya, Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

"Tok...tok.. Assalamualaikum. Bu ayah pulang." Ucap ayahnya.

"Walaikumsalam. Iya yah sebentar ibu bukakan pintu dulu." Jawab ibunya.

"Ayah, makanan sudah siap. Sekarang ayah mandi dulu kemudian shalat, perlengkapannya sudah ibu siapkan di atas kasur. Jika sudah ibu dan Ambar tunggu di meja makan." Ucap Ibunya.

"Iya isteri ku tercinta. Ayah siap-siap dulu ya." Jawab ayahnya, sambil mencium kening sang isteri.

Sambil menunggu ayah turun dari kamarnya, Ambar pun menonton tv bersama ibunya. Namun sang ayah belum saja turun. Cacing di perut Ambar pun sudah tak sabar dan terus bernyanyi. Karena sudah seperti orang yang kelaparan Ambar pun menyusul sang ayah ke kemarnya.

Lagi-lagi baru saja tiga anak tangga ia lewati, ayahnya pun turun dan menghampiri Ambar. Mereka berdua pun turun bersamaan.

"Bu ayo kita makan. Cacing di perut Ambar sudah demo nih bu minta makan. Ayah sih lama." Ucap Ambar.

"Iya kita makan Nak. Ayo yah masakannya keburu dingin nanti." Jawab ibunya kepada Ambar dan mengajak sang ayah.

"Oh iya Nak, gimana hasil kelulusan anak ayah?? bagus kan??" Ucap ayahnya.

"Iya dong yah, hasilnya alhamdulillah memuaskan, akhirnya aku jadi juga bersekolah di sekolah yang aku impi-impikan dari dulu. Terimakasih ayah, terimakasih ibu. Aku sayang kalian berdua miss you so much." Jawab Ambar.

"Ya, kalo begitu syukurlah ayah senang mendengarnya. Kapan kira-kira kamu mulai masuk sekolah di sana?" ucap ayahnya.

"Nanti yah dua bulan kedepan." Jawab Ambar.

Obrolan yang mereka bicarakan sudah panjang lebar kemana-mana. Dan acara makan malam pun sudah usay. Mereka sekarang berpisah dan mengerjakan tugasnya masing-masing.


~Bersambung~


#One day one post




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Karyawan Lama vs Karyawan Baru

Wanita Terhebat...