Anak Punk

Hampir di setiap penjuru kota ku temui sekolompok anak dengan rambut berwarna dan gimbal (bahkan ada yang seperti sikat wc), telinga dan hidung beranting, celana yang bagian lututnya robek, baju yang dekil tak lupa di lengkapi dengan rompi  berlogo band punk ramones, dan tak lupa sepasang sepatu boot yang menjadi alas andalannya. Mereka adalah anak punk, "siapa yang tak tahu dengan  mereka kan?? ya, pastinya." 

Banyaknya anggota punk yang semakin hari semakin mengikis putra dan putri anak bangsa. Pergaulan yang bebas sudah biasa bagi mereka. Lem, rokok, alkohol, rasanya itu adalah makan sehari-harinya. Kala hujan turun mereka sibuk dengan tempat yang akan mereka singgahi. Tak peduli seberapa besar rintangan yang mereka lalui dijalanan, tak peduli seberapa kencang dingin angin malam. Mereka terus menyusuri pertokoan yang berada di sekeliling jalan hanya untuk menumpang tidur sejenak. Bagi mereka itu adalah tempatnya. Tergeletak tanpa kasur itu sudah biasa (Sudah seperti ikan asin saja). 

Apa ini yang dinamakan anak bangsa?? Saya rasa tidak. Jauh dari orang tua sebetulnya apa untungnya bagi mereka?? agar bisa terbebas dari pengawasan orang tua?? agar bisa melakukan apa yang mereka ingin lakukan dengan seenak udelnya saja?? saya rasa itu alasan yang sangat konyol. Banyak mereka yang saya temui di dalam kendaraan umum dengan bermodalkan suara yang pas-pasan dan tepukan tangan hanya itu yang bisa mereka lakukan agar mereka mendapatkan uang. Apa untungnya?? berbeda halnya jika kita berada di lingkungan keluarga. Ingin makan biasanya kita tidak usah susah payah mencari dan memasak, ibu selalu menyediakannya. Harapan orang tua kalian pasti tidak lain ingin anaknya sukses, bersekolah setinggi-tingginya, berbakti kepada orang tua, menjadi anak yang shaleh dan shaleha. Hanya itu, tidak lebih.

Coba kalian lihat dan rasakan, perihnya perjuangan sang ayah dan ibu. Apa kalian sia-siakan begitu saja?? Apakah tidak ada sedikit pun belas kasihan kalian untuk mereka?? masya Allah... inilah bangsa kita. Bangsa yang sudah merdeka namun rakyat tetap tersiksa. 

Jangan jadikanlah permasalahan yang ada di lingkungan keluarga itu beban."Jika ditanya alasan kalian seperti ini kenapa?? broken home." Lagi-lagi ini alasan yang mereka katakan. Jika kalian broken home seharusnya jangan lampiaskan ini dengan pergaulan yang fana. 

Komentar

  1. aku juga agak gimana gitu mbak ma anak punk.. kluyuran, gak mandi.. hadoooohhh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba sasmitha.. kalo gak mandi yah begitu mba terasa ada aroma... hehe jadi risih

      Hapus
  2. hhmmm.. ga bisa komentar...sedih liat generasi muda begitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, suka sedih anak kecil aja sudah ada yang mulai ikut"an

      Hapus
  3. hhmmm.. ga bisa komentar...sedih liat generasi muda begitu

    BalasHapus
  4. Pencarian jati diri yang salah menurut saya. Kalau sudah bikin resah harus ada campur tangan pemerintah. Iya kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba/mas Na, seharusnya seperti itu. Tapi pemerintah sekarang pada sosi mba hehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pak Ogah Jalanan

Karyawan Lama vs Karyawan Baru

Wanita Terhebat...