Cireng Isi Buatan Ibu

 


Pagi ini tak seperti biasanya. Nampak tercium bau wangi aroma  gorengan di rumah ku. Ku ikuti wangi gorengan itu hingga sapai ke dapur tempat ibu memasak. Dan ternyata benar, ibu sedang menggoreng sesuatu. 

"Bu, sedang sibuk apakah pagi ini?? ko sudah ada adonan di atas meja. ibu sedang membuat apa?? tanyaku penasaran."
"Ini nak, gorengan kesukaan mu. Jawab ibu singkat."
"Gorengan apa bu?? ko warna adonannya putih. Tanyaku."
"Lihat saja sini. Jawab Ibu kembali."

Ku hampiri ibu, dan kulihat gorengan apa yang sedang ia goreng. Taraaaaa.... ternyata itu adalah cireng isi kesukaan ku. Alhamdulullah, senengnya bukan main hehe. Hemmm yummmy.. rasanya nendang sekali. Akhirnya, ibu membuat kan ku cireng isi rasa cinta. Cireng buatan ibu adalah cireng terenak dari semua cireng deh pokomya (alay dikit). 

Memang, jika di lihat dari bentuk dan isi semua cireng itu pasti sama. Tapi menurut ku yang di buat ibu sangat beda dan lebih istimewa dari yang lain. Mengapa?? Karena cireng ibu di buat dengan bumbu kasih sayang, dan di isi dengan rasa cinta di setiap cirengnya, sehingga cireng ibu sangat lezatos. Siapa sih yang gak ngiler kalo makanan kesukaannya di buatkan langsung oleh sang ibu?? pasti ngiler kan?? hehe.

Mumpung pagi ini belum ada yang keluar dari kamar, ku santap saja cireng itu bersama ibu, sambil di temani segalas teh hangat. Karena ini makanan yang di inginkan minggu lalu, rasanya hati puas sekali menikmatinya.

Namun sayang, waktu sudah menunjukan pukul 07.00 waktunya aku harus berangkat bekerja. Eitss,, tunggu dulu karena masih penasaran dengan cireng yang ibu goreng, ku tengok kembali piring yang berada di belakangku, dan ternyata cireng di dalam piring masih  banyak. Dari pada di kantor ngiler masih pengen makan cireng, mending ku bungkus saja cireng itu hehe. Lumayan kan biar bisa sedikit hemat, tidak jajan lagi di luaran. 

Terimakasih ibu sudah sudi membuatkan keinginanku untuk bisa menyantap cireng buatan mu. Salam cinta untuk mu selalu. ^_^


~Edisi Bayar hutang _ one day one post tanggal 24 Maret 2016


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu Seseorang yang Singgah di Dalam Doa

Ya Allah... Aku tau sungguh Engkau pemilik kuasa terbesar untuk Kami umatmu. Kau fitrahkan cinta dan rasa kasih sayang yang tumbuh pada hati ini. Kau pertemukan Dia padaku, tanpaku rencanakan itu. Tapi, Aku harap cinta dan rasa kasih sayang ini tumbuh lebih besar biarlah hanya untuk-Mu Namun, andai dia jodohku.. Ku titipkan Dia untukku, hanya pada-Mu Jaga dan tuntunlah Dia dengan rahmat-Mu Untukmu seseorang yang singgah dalam doa ini ... Entah apa yang sedang terjadi pada hatiku Hati yang dulu gelap gulita kini terasa terang kembali Terang dengan senyum dan rasa kasihmu, bukan rasa egomu Aku yakin, engkau singgah dalam doa ini bukan hanya untuk berjalan saja AKu harap, tanpaku bicara engkau cukup bisa memahami apa yang kurasa Aku tau, sampai detik ini memang sulit untukku percayai Dan Aku tau, bahwa sesungguhnya tulang rusuk yang Allah beri itu tidak akan tertukar Kini ku tunggu engkau dipersimpangan hatiku Dalam setiap lantunan doa dan alunan...
Baca selengkapnya

Pak Ogah Jalanan

Gambar
  Waktu menunjukan pukul 09.00 saatnya pak Ogah turun menuju belokan jalanan. Hah?? pak Ogah?? tokoh kartun yang ada di dalam film Unyil kah??. Tenang, pak Ogah yang aku maksud bukan tokoh kartun pak ogah dalam cerita Unyil. Tetapi pak Ogah yang aku ceritakan itu adalah pak Ogah yang  berjaga di setiap persimpangan jalan, mengatur lalu lalang kendaraan bermobil dan bermotor yang akan berbelok (berputar arah). Mereka bekerja dari mulai pagi hari hingga matahari sudah tak nampak kembali. Kerasnya jalanan yang harus mereka hadapi, tidak menyurutkan semangatnya mencari uang. Walaupun uang yang merekan dapatkan hanya sekedar uang recehan. Dengan bermodalkan peluit dan bendera mereka bekerja membantu prngguna jalan. Teriknya matahari yang membakar tubuhnya tidak membuat mereka mengeluh. Tubuhnya pun terlihat berwarna coklat pekat. Hanya sendal jepit lah pelindung kaki mereka. Banyak masyarakat yang mengatakan bahwa pak ogah itu meresahkan mereka. Bahkan tidak jara...
Baca selengkapnya

Bosan Jadi Pegawai

   Malam itu, Ku terbangun dari indahnya mimpi. Entah mengapa tiba-tiba terasa kembali ada kebosanan yang datang menyelimuti."Ya, bosan..." kata yang selalu singgah di pikiranku, setiap kali terbangun. Ku beranjak dari tempat tidur, berjalan menuju toilet untuk mengambil air wudhu dan shalat. Lepas itu, ku duduk di meja makan sambil ditemani secangkir teh panas. Pikiran terasa tak karuan jika sudah datang rasa bosan ini. Dua tahun sudah bekerja di perusahaan orang, dengan harapan karier yang tak pasti. Bukan bermaksud untuk berdiam diri di sana, namun karena sempitnya lapangan pekerjaan yang ada, sepertinya sulit tuk mencari pekerjaan baru (pikiranku saat itu). Apalagi hanya mengandalkan ijazah SMK itu tidak cukup. banyaknya persaingan yang ada membuat kita semakin tersisih ditambah  karena adanya keberlakuan " MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) ."    Apa mau di kata, hanya itu yang dapat dilakukan. sebagai pegawai, patuh dan tunduk atas peraturan yang ada membu...
Baca selengkapnya